Tongkonan adalah rumah adat khas dari Toraja, Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan atapnya yang melengkung seperti perahu, memberikan keunikan arsitektural yang menonjol.
Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai pusat kegiatan dan upacara adat, menunjukkan nilai dan makna penting bagi masyarakat Toraja.
Sebagai simbol identitas dan kebanggaan, Tongkonan juga berperan sebagai destinasi wisata dan pusat kebudayaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mendetail tentang rumah adat Tongkonan, mulai dari sejarahnya hingga keistimewaan arsitekturnya. Mari kita pelajari lebih lanjut!
Mengetahui Asal Usul & Sejarah Rumah Adat Tongkonan
Sejarah objek Wisata di Toraja ini bermula dari perahu, yang merupakan alat transportasi utama masyarakat Toraja sebelum menetap di wilayah mereka saat ini.
Bentuk rumah yang mirip perahu ini lantas berevolusi baik dalam fungsi maupun arsitekturnya, mengikuti perubahan aturan-aturan adat yang berkembang dari waktu ke waktu.
Kata "Tongkonan" sendiri berasal dari "tongkon" yang berarti menduduki atau tempat duduk, simbolisasi dari kedudukan sebagai tempat tinggal para penguasa adat dan lokasi berkumpulnya masyarakat.
Rumah adat ini juga unik karena kepemilikannya yang bersifat kolektif, tidak dimiliki oleh individu tapi diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga atau marga.
Contohnya, sebuah pasangan suami istri akan membangun Tongkonan dengan niatan agar menjadi warisan untuk anak cucu mereka, dan rumah tersebut kemudian dijadikan sebagai pusat bagi seluruh keturunan mereka.
Evolusi Arsitektur Rumah Adat Tongkonan
Sejak pertama kali dikenal, rumah adat Tongkonan telah mengalami berbagai transformasi signifikan. Secara umum, struktur ini terbagi menjadi tiga bagian utama: kaki, badan, dan atap rumah, yang merepresentasikan tiga elemen alam dalam kosmologi kepercayaan masyarakat Toraja, Aluk Todolo, yakni alam bawah, tengah, dan atas.
Berikut adalah perkembangan yang terjadi pada rumah adat Tongkonan:
- Tahap awal, Tongkonan berbentuk sangat sederhana dengan dinding dan atap yang ditopang oleh dua tiang, dikenal sebagai Lantan Tolumio.
- Pada tahap kedua, struktur diubah dengan menggunakan empat pohon sebagai tiang, yang dikenal dengan nama Pondok Pipit atau Pandako Dena.
- Tahap ketiga, bangunan dibuat dengan dua pohon dan satu tiang buatan, diberi nama Re'neba Longtongapa.
- Tahap keempat, Tongkonan telah berkembang menjadi rumah panggung dengan empat tiang buatan, dimana ruang di bawahnya digunakan untuk menyimpan padi.
- Tahap kelima, struktur bangunan sudah lebih kompleks dengan atap, dinding, dan pintu, dimana ruang di bawah digunakan sebagai kandang hewan.
- Pada tahap keenam, terjadi perkembangan dalam penggunaan bahan dan fungsi ruang. Atap mulai dibuat dari bambu dan terdapat ukiran pada dinding serta tiang, dikenal sebagai Banua Mellao Langi.
- Tahap ketujuh, Tongkonan sudah dilengkapi dengan tangga dan lantai yang disesuaikan fungsinya, dikenal sebagai Banua Bilolong Tedon.
- Tahap kedelapan, terjadi penambahan tangga di bagian depan rumah.
- Tahap kesembilan, posisi tangga dipindahkan ke bagian bawah rumah panggung, bentuknya dikenal dengan Banua Diposi'.
- Tahap terakhir melihat banyak perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan ruang, konstruksi, dan bahan yang digunakan, sehingga membentuk Tongkonan seperti yang kita kenal saat ini.
Perjalanan panjang perkembangan Tongkonan ini mencerminkan adaptasi dan evolusi dalam memenuhi kebutuhan serta ekspresi kultural masyarakat Toraja.
Karakteristik dan Keunikan Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat Tongkonan dikenal dengan karakteristik uniknya, antara lain:
1. Material Kayu Lokal Sulawesi
Rumah adat Tongkonan dibangun sebagai rumah panggung yang menggunakan kayu uru, sebuah jenis kayu asli dari Sulawesi.
Kayu ini terkenal dengan kualitasnya yang baik, memungkinkan Tongkonan bertahan selama ratusan tahun tanpa memerlukan pelapis seperti pernis.
2. Atap Berbentuk Perahu
Atap pada Tongkonan memiliki bentuk melengkung dengan ujung yang menjulang ke atas, mirip bentuk perahu. Atap ini dibuat dari bambu yang ditumpuk dan dilapisi dengan rumbia, ijuk, seng, atau batu.
3. Tanduk Kerbau pada Tiang Utama
Tiang utama rumah adat Tongkonan sering kali dihiasi dengan tanduk kerbau, yang terletak di bagian depan rumah. Tanduk-tanduk ini merupakan sisa dari upacara penguburan anggota keluarga, simbol kemampuan ekonomi pemilik rumah.
4. Patung Kepala Kerbau (Kabango')
Patung kepala kerbau diletakkan di bagian atas rumah adat Tongkonan. Tersedia dalam tiga warna yaitu hitam, putih, dan belang. Untuk pemilik rumah yang dihormati masyarakat, bisa juga dipasang patung kepala ayam atau naga.
5. Rahang Kerbau dan Babi pada Sisi Rumah
Rahang kerbau yang telah dibeli biasanya dipasang di sisi kiri rumah yang menghadap barat, sementara rahang babi dipasang di sisi kanan rumah yang mengarah ke timur.
6. Dibangun Berdampingan dengan Lumbung
Tongkonan Toraja merupakan kompleks yang terdiri dari rumah utama yang diukir (banua sura') dan lumbung yang diukir (alang sura'), yang secara simbolis dianggap sebagai pasangan suami istri.
Alang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi, dengan tiang yang khusus dibuat dari kayu palem untuk mencegah tikus masuk.
Antara rumah utama dan lumbung terdapat halaman memanjang yang multifungsi, seperti untuk bekerja, bermain, menjemur padi, serta digunakan dalam ritual upacara kematian.
7. Posisi Bangunan Berorientasi pada Arah Mata Angin
Bangunan Tongkonan tertua biasanya terletak di bagian barat, mengarah ke tempat matahari terbenam, dan diikuti secara berurutan oleh bangunan lain menuju ke arah timur, tempat matahari terbit.
Selain itu, rumah adat Tongkonan selalu menghadap ke utara, yang melambangkan tempat sang pencipta, Puang Matua.
Tiga arah lain memiliki simbolisme tersendiri: selatan melambangkan dunia yang akan datang (puya), timur sebagai representasi kedewaan (daeta), dan barat sebagai tempat para nenek moyang yang dihormati.
Inilah ulasan tentang rumah adat Tongkonan Toraja yang mencakup sejarah dan berbagai keunikan arsitekturnya. Semoga informasi ini memberikan wawasan dan manfaat bagi Anda!