Berdiri megah di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, Candi Arjuna Dieng merupakan salah satu dari serangkaian candi Hindu kuno yang tersebar di Dataran Tinggi Dieng.
Kawasan ini, yang dikenal dengan sejarah dan mitologinya yang kaya, menawarkan pengunjung kesempatan untuk menelusuri jejak kejayaan masa lalu.
Candi Arjuna, sebagai salah satu candi tertua di kompleks ini, menarik dengan arsitekturnya yang unik dan pemandangan alam yang memukau di sekitarnya.
Tempat ini tidak hanya menjadi saksi bisu peradaban yang pernah berkembang, tetapi juga menawarkan wawasan mendalam tentang seni dan budaya Hindu di Jawa.
Pengenalan Candi Arjuna
Candi Arjuna terletak di dataran tinggi Dieng dan dibangun sekitar abad ke-8 Masehi.
Bangunan candi ini kaya dengan arsitektur bergaya India, menjadikannya salah satu Tempat Wisata di Dieng yang sangat populer.
Kompleks Candi Arjuna adalah yang terluas di area Dieng, menempati lahan seluas 1 hektar. Keunikan arsitekturnya menarik perhatian dan kagum pengunjung.
Selain itu, pemandangan alam di sekitarnya juga sangat mempesona, menambah keindahan dan daya tarik candi ini.
Kronologi Sejarah Candi Arjuna
Candi Arjuna merupakan salah satu candi tertua di Jawa, yang dibangun pada era Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan di sekitar kompleks candi, Candi Arjuna diperkirakan dibangun pada tahun 731 Saka atau sekitar tahun 808 Masehi.
Meskipun detail sejarah pembangunannya belum sepenuhnya diketahui karena keterbatasan sumber sejarah, candi ini memegang peranan penting dalam studi arkeologi di Indonesia.
Candi ini awalnya ditemukan oleh seorang tentara Belanda bernama Thedorf Van Elf pada tahun 1814, saat itu kondisinya masih terendam air.
Upaya pemeliharaan pertama dilakukan pada pertengahan abad ke-19, dimulai dengan mengeringkan telaga di Dieng oleh HC Cornelius dari Inggris pada tahun 1856.
Proses pemeliharaan kemudian dilanjutkan oleh J Van Kirnsberg dari Belanda, dengan dukungan dari pemerintah kolonial.
Peran dan Kegunaan Candi Arjuna
Candi Arjuna primer berfungsi sebagai tempat peribadatan bagi penganut agama Hindu, khususnya pemujaan terhadap Dewa Syiwa.
Lokasinya di puncak gunung juga sangat simbolis dalam tradisi Hindu, dimana gunung dianggap sebagai tempat suci yang merupakan kediaman para dewa.
Dengan berada di ketinggian, tempat ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas ibadah, mendekatkan para pemuja kepada kahyangan.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Candi Arjuna
Mengunjungi Candi Arjuna tidak hanya berarti menyaksikan keindahan arsitektur kuno, tapi juga memperdalam pengetahuan sejarah dan kultural.
Di Candi Arjuna, pengunjung dapat menjelajahi struktur candi yang megah. Selama bulan-bulan pertengahan tahun, fenomena unik embus es sering terjadi, dimana suhu di Dataran Tinggi Dieng bisa turun hingga mencapai 0° Celcius. Fenomena ini terbaik disaksikan di pagi hari.
Selain itu, bagi pengunjung yang ingin pengalaman berbeda, tersedia jasa persewaan kuda untuk menjelajahi area sekitar candi dengan cara yang lebih menarik.
Prasarana yang Tersedia di Candi Arjuna
Candi Arjuna menawarkan fasilitas yang cukup lengkap untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung yang sering memadati area ini. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain toilet, musala, dan area parkir yang luas.
Untuk pengunjung yang ingin menikmati kuliner lokal, terdapat warung-warung kuliner di sekitar candi yang menyajikan hidangan khas seperti kentang goreng ala Dieng dan tempe kemul, yang sangat populer di kalangan wisatawan.
Tips Saat Mengunjungi Candi Arjuna
Untuk pengalaman yang maksimal saat berkunjung ke Destinasi Wisata Wonosobo ini, ada beberapa tips yang bisa diikuti:
- Jika ingin merasakan fenomena embun es, sebaiknya pakailah jaket tebal untuk tetap hangat.
- Mengingat area candi yang luas, kenakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan-jalan.
- Hindari berkunjung saat hujan, karena candi berada di area terbuka.
- Jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
- Patuhi protokol kesehatan yang diterapkan di lokasi.
Berkunjung ke Candi Arjuna tidak hanya untuk rekreasi, tapi juga sebagai kesempatan untuk menambah wawasan tentang sejarah dan budaya lokal, menjadikan liburan Anda tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.