Setiap industri yang berdiri, pasti dilarang menimbulkan masalah lingkungan. Maka dari itu, hadir IPAL sebagai Instalasi yang khusus dalam pengolahan limbah pada air. Sehingga dengan adanya pengolahan tersebut, para pemilik industri di berbagai bidang bisa menerapkannya.
Termasuk juga bagi pemilik bisnis rumah makan, Catering dan industri makan lainnya harus memiliki IPAL ini. Pasalnya secara tidak langsung keberadaan bisnis tersebut bisa menyebabkan munculnya limbah cair, jika tidak ditangani secara serius bisa memicu masalah besar. Berikut ulasan lengkapnya.
IPAL untuk Industri Rumah Makanan
Pada umumnya, industri restoran atau rumah makanan akan menghasilkan baik limbah padat atau cair. Keberadaan limbah cair yang merupakan limbah organik, sebenarnya akan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Tetapi hal yang perlu diperhatikan, bahwa jumlah senyawa organik tersebut harus dikurangi terlebih dahulu. Sebelum limbah tersebut masuk ke sungai atau badan air lainnya. Pasalnya sungai saat ini sudah banyak menampung pencemar, sehingga sudah tidak ada daya jika harus menanggung pencemaran lagi.
Hal-hal yang menjadi kategori pencemar yang dihasilkan antara lain adalah minyak, sisa-sisa bahan makanan, dan masih banyak lainnya. Sehingga bahan tercemar tersebut, dibedakan mulai dari senyawa yang terlarut didalam air ini yang mampu membuat oksigen dalam air semakin berkurang.
Hal itu membuat para organisme anaerob bekerja dan menimbulkan efek sampingnya berupa bau busuk. Kemudian jika ada bahan yang tidak terlarut dalam air atau disebut sebagai padatan yang tersuspensi, dimana ini akan mengganggu kehidupan air misalnya biota sungainya.
Selanjutnya secara tidak langsung limbah cair yang membawa fosfor dan nitrogen menyebabkan kandungan kedua senyawa tersebut semakin meningkat di air. Dan hal tersebut bisa memicu timbulnya peristiwa Eutrofikasi atau pengkayaan nutrisi pada air.
Sehingga, menyebabkan tumbuhan air seperti eceng gondok tumbuh secara cepat dan bahkan tidak terkontrol. Tanaman dibawah air tidak akan bisa mendapatkan sinar matahari karena permukaan air sudah tertutup dengan daun eceng gondok. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan kekurangan Oksigen dan kematian biota sungai.
Pengolahan Limbah Cair Restoran
Maka dari itu untuk melakukan pengolahan limbah memang diperlukan metode pengolahan limbah yang tepat. Adapun pengolahan tersebut dibagi menjadi dua pengolahan besar, yaitu secara primer dan sekunder berikut ulasannya:
1. Pengolahan Primer
Metode ini dilakukan untuk fokus pada pengolahan limbah cair. Adapun proses pengolahannya adalah sebagai berikut:
- Proses Equalisasi. Hal ini dilakukan untuk pengontrolan agar karakter dan fluktuasinya bisa dikurangi. Termasuk pengontrolan terhadap pH, dan pengontrolan bahan toxic.
- Netralisasi. Proses pengubahan kebanyakan limbah cair makanan yang bersifat asam menjadi lebih netral.
- Sedimentasi. Proses untuk memisahkan mana limbah padatan yang tersuspensi dari dalam limbah cair tersebut.
- Pemisahan minyak. Proses ini menggunakan tangki grease trap. Dimana nantinya minyak akan terkumpul di bagian permukaan dan pengolah bisa mudah untuk mengambilnya.
2. Pengolahan Sekunder
Sedangkan pada pengolahan sekunder ini memanfaatkan proses aerobik dan anaerobik. Biasanya prose ini membutuhkan bantuan dari bakteri atau mikroorganisme lainnya.
Proses ini sebenarnya bertujuan untuk aerasi yang membebaskan oksigen kembali ke udara. Menggunakan peralatan aerasi, biasanya yang sering digunakan adalah turbin diffusion. Namun untuk proses anaerobik biasanya akan dihasilkan gas metana.
Demikian itu beberapa penjelasan mengenai IPAL yang digunakan oleh pemilik bisnis restoran atau rumah makan. Tentunya sebagai pebisnis yang memperhatikan lingkungan penggunaan IPAL dalam usaha miliknya memang harus diperhatikan dengan baik.